Jumat, 11 Januari 2013

Generasi Tua Wariskan Lingkungan Buruk Bagi Generasi Muda

Generasi muda hidup di lingkungan tercemar, sempitnya lahan, dan kesulitan mendapat akses ke beberapa kebutuhan mendasar manusia.

polusi,air,sampahTumpukan sampah menghilangkan aliran sungai. (Harris Rinaldi/Fotokita.net)
Sempitnya lahan perumahan, polusi membuncah, hingga kesulitan air bersih. Kondisi ini dirasakan benar oleh warga perkotaan.
Kehidupan seperti ini pula yang akan dirasakan oleh anak cucu kita mengingat belum ada perubahan dalam gaya hidup generasi sebelum mereka. Dengan demikian, generasi muda diwariskan lingkungan yang lebih buruk oleh generasi sebelumnya.
Kesimpulan ini disampaikan peneliti senior dan Direktur Sajogyo Institute, Bogor, Noer Fauzi Rachman, dalam diskusi hijau bertopik "Nasib Hutan Indonesia Ada di Tangan Generasi Muda," Selasa (8/1), di Universitas Nasional, Jakarta.

"Di pedesaan anak muda diwariskan cara buruk dengan diajarkan untuk pergi dari desanya, bukannya pulang membangun kembali desanya," kata Fauzi tanpa merinci batasan umur antar-generasi ini. Ditambahkan oleh Fauzi, generasi tua tidak memiliki solusi untuk rusaknya alam saat ini. "Tapi generasi muda memiliki solusinya. Selamat berjuang!"
diskusi,generasi muda,universitas nasionalDiskusi hijau dengan topik "Nasib Hutan Indonesia Ada di Tangan Generasi Muda," Selasa (8/1), di Universitas Nasional, Jakarta. Diskusi ini merupakan hasil kerja sama Yayasan Perspektif Baru (YPB), Kemitraan, dan Universitas Nasional. (Zika Zakiya/NGI).
Sri Suci Utami Atmoko sebagai akademisi Fakultas Biologi Univeristas menambahkan, mahasiswa -sebagai perwakilan generasi muda- memiliki waktu lebih lama untuk berada dalam kondisi lingkungan saat ini.
"Mereka tentu juga merasakan perubahan lingkungan yang ada. Untuk bermain bola pun saat ini rasanya sulit sekali mencari lahan," ujar Suci.
Generasi muda punya tugas berat memulihkan kondisi alam yang ditinggalkan untuk mereka. Beban inilah yang akhirnya melahirkan sisi positif dari generasi muda yaitu lebih mudah menyerap awareness mengenai lingkungan.
Generasi ini juga yang nantinya menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan agar bersifat berkelanjutan.
Untuk saat ini, Suci sering mengajak mahasiswanya untuk turun lapangan membagi ilmu mengenai lingkungan pada masyarakat. Kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan penilaian kaum muda terhadap baik buruknya kondisi alam dan membuat mereka juga lebih sensitif.
(Zika Zakiya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar